February 22

Anda Pustakawan? Anda Percaya Diri?

Pertanyaan menarik muncul tatkala saya mengikuti ajang pembekalan untuk sebuah kompetisi di tingkat universitas: anda pustakawan yang percaya diri? Wah, ini sebuah tonjokan keras! Sebuah pukulan telak bagi saya yang sehari-hari bekerja di perpustakaan. Kenapa?

Sudah lama loh saya menepikan pertanyaan yang cukup mendasar ini. Seperti, mungkin, kita semua tahu bahwa perpustakaan adalah lembaga buangan. Perpustakaan adalah lembaga dimana orang-orang yang bekerja di dalamnya merupakan orang yang bermasalah. Orang yang bukan nomor satu di bidangnya. Orang yang bukan pekerja keras. Bla bla bla..

Saya telah abai cukup lama dengan pertanyaan ini sebenarnya. Mungkin pengabaian saya lebih dekat kepada cuek. Tak peduli lagi, karena itu doeloe. Tapi, kenapa ini muncul kembali dan mengusik kepala saya ya? Apa ini sebuah de ja vu dimana saya harus mengalaminya? Mengalami dan harus melewatinya? Ah..

Mentor pembekalan waktu itu memberikan umpan kepada kami, peserta pembekalan, tentang pentingnya mengenali diri. Mengenali apa itu percaya diri. Mengenali apa saja yang telah kita lakukan selama ini. Dan.. yang terpenting, menurut saya, apa yang telah lembaga tempat kita bekerja berikan kepada kita. Ya, diberikan kepada kita! Ini penting!! Harus jadi catatan besar bahwa kita itu harus berkembang. Tidak hanya lembaga tempat kita menghabiskan waktu kerja kita yang berkembang melesat jauh. Yang saya tangkap: lembaganya kelas internasional, dunia, tetapi stafnya tetap lokal-lokal saja. Ini ndak bener! Dengan kata lain, apakah lembaga telah memberikan kesempatan kepada kita untuk mengembangkan diri?

Mentor mencoba memanas-manasi peserta yang tampak adem ayem dengan acara pembekalan, dengan suasana saat itu yang sejauh yang saya amati memang tampak loyo. Kagak ada gairah berkompetisi. Bener loh! Coba saja tanya ke peserta siapa tahu saya salah mengamati. 🙂

Lebih lanjut, mentor mengemukakan pula bagaimana mengenali kita, pustakawan, dan diri kita dengan pertanyaan simple seperti “Siapa saudara di kampus?”, “Siapa yang mengenal saudara di kampus?”, “Siapa yang saudara kenal di profesi yang sama/beda di Yogyakarta?”, “Siapa yang saudara kenal di profesi yang sama/beda di Indonesia?”, dan.. “di dunia”?. Sungguh ini adalah suatu dekonstruksi yang membuat saya merasa rendah diri. Merasa saya ini apa lah. Namun, … Ada namunnya loh, saya berpikir ini adalah sebuah peluang sekaligus penyemangat untuk berkembang.

Pada gilirannya, yang perlu dibangun adalah sebuah kepercayaan diri agar kita, saya dalam catatan ini, mampu segera bergerak, action! Tidak hanya diam dan berpaku pada keadaan seperti sekarang ini. Tanamkan keyakinan yang dalam bahwa kita mampu dan kita bisa sehingga kita harus segera bergerak. Nilai-nilai keprofesionalan berupa ketrampilan, pengetahuan dan sikap yang baik tidak dapat ditawar lagi. Nilai-nilai ini menjadi dasar dalam setiap pergerakan kita. Kita juga harus mau memiliki impian yang kita percayai akan kita dapatkan kemudian setelah kita bermimpi, action dan berserah diri.

Akhirnya, kita harus lebih visible.


Category: Tak Berkategori | Comments Off on Anda Pustakawan? Anda Percaya Diri?